Ini rokok terakhir aku
Yang ku simpan dicelah poket dada
Rokok tanpa api
Adalah kawan sejati
Tempatnya yang tinggi
Dicelah jari tangan kiri
Mau cepat disumbat kecelah gigi
Kini kuhisap puntung berapi
Aku adalah seorang perokok yang bermaharajalela
dari mulut naik ke jantung
Bagai air yang menggelegak
Panas paru-paruku nafas ku menjadi sesak
Kubakar rokok
Agar aku boleh terus bergerak
Asap hitam kuhembus keawan
baunya hilang ditengah jalan
Asap putih kusedut masuk kedalam
melekat kuat ke jantung yang hitam
rokokku dengan bara adalah kawan dicelah tangan
Kubakar hari-hari
Kubakar gaji bulan
Rokok tanpa bara dicelah tangan sidara
Adalah seorang pemula hobi
Simpan bibir merah mu itu
Jangan kau cuba bermain api
Ini rokok terakhir aku
Sebelum ku beli kotak yang baru
Sunday, June 22, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
8 comments:
haha.. betu ke ni nak berenti hisap rokok.. tq for the book, and also the cigar.
eh saat..ini pantun versi variety kerat?
tunggu sakit dulu baru pikir nak berhenti isap hehe...
ni puisi shila bukan pantun.
"rokok itu satu seni"
;-)
funny kan?
we know what is right
we know what is wrong
we are given a brain
yet we still choose the wrong
may HE keep us on HIS path.
Amin.
) coffea
ya betul tu Fifi.All the best esok
Aku HABUK rokok.... melayang layang di udara, di dlm ruang rongga Saat... aku duduk diam di dalam paru²nya... aku melekat pekat hitam... uhuk uhuk..saat batuk.. tapi aku tetap diam di paru²nya... Jaja bawakkan ubat (ibu dan anak) utk saat.. tapi... saat tetap batuk.. kerana aku habuk rokok tetap diam di paru² saat...
Think twice are bro.. not for you but for your family.. they'll become a passive smoker...
ct cutie- sy hampir terbatuk.fikirkan jaja itu saya:-)
*nama saya jaja;-)
Post a Comment